Postingan saya kali ini di inspirasi dari tulisan mbak saya di blog nya.
Tadinya saya pengen kasih comment aja di blognya, tapi ternyata comment saya jadi panjang banget, makanya saya putuskan untuk menulis aja di blog saya sendiri. Kan ga enak marah marah di blog orang lain, hehhehe...
Jadi begini, mbak saya itu cerita kalo dia baru aja baca sebuah blog tentang sang empunya blog yang diburu buru kawin. Jadi boleh di bilang postingan saya ini adalah 2nd degree nya postingan dari mbak yang diburu buru kawin itu (pusing kan?? Minum aja bodrex..).
Intinya begini, saya juga sering mengalami hal yang di alami 'mbak yang diburu buru kawin itu' (sayang saya gak tau alamat blognya). Walopun kasusnya ga persis sama.
Kasus saya, setiap ketemu temen lama, pertanyaannya selalu sama, "Dimana sekarang, yar?". Tentu aja maksudnya "udah kerja dimana sekarang, yar?"
Well, I hate that question very much!. Soalnya saya emang masih trus berusaha untuk nyari kerja :(
Biasanya, kalo saya dapet pertanyaan kayak gitu, saya jawab aja "Lha?? Kan lagi disini, di depan kamu", sambil pasang wajah saya yang paling innocent (baca: wajah pura pura ga ngerti dengan maksud pertanyaannya dan pasang wajah bego).
Biasanya si penanya akan tertawa melihat kepolosan saya ato justru mengelus dada melihat kebegoan saya.
Kemudian dia akan mengulangi pertanyaannya, "Maksudnya, udah kerja dimana sekarang?"
"Oooow" saya manggut manggut (sambil pura pura) malu menyadari kebegoan saya.
"Blom dapet nih. blom beruntung kali ya?. Doain aku dunk, biar cepet dapet kerja. kamu ada lowongan gak?" itulah jawaban saya sambil berusaha menyembunyikan senyum kecut saya.
Biasanya, teman saya itu akan menampakkan wajah prihatin sambil bilang "Kalo ada lowongan, aku kabari deh".
-----end of story-----
Suatu ketika, di waktu yang tidak beberapa lama dari adegan di atas, saya bertemu lagi dengan teman saya yang lain...
Dan bagaikan de ja vu, kalimat kalimat di atas mengalami pengulangan lagi...
Sebel aja getooh...
Kenapa setiap ketemu temen lama, pertanyaanya harus di awali seperti itu sih??
Padahal, saya pribadi, setiap ketemu temen lama, kalimat tanya yang saya ajukan pertama kali adalah "Apa kabar?". Gak pernah saya ungkit pertanyaan tentang pekerjaan ato status perkawinan.
Ya iyalah, kalo saya nanya itu, buntutnya yang kena batunya juga saya sendiri... hihihii...
Lama lama, saya ikhlaskan diri saya menerima semua pertanyaan menyakitkan itu. Sambil terus berdoa, semoga temen temen saya juga mendoakan saya supaya saya lekas dapet kerja...
Amin....
12.5.08
5.5.08
Masalah Cicak....
Saya sedang punya masalah cicak.
“masalah cicak? Apaan tuh?”
Jadi begini ceritanya......
Di kamar saya hiduplah beberapa ekor cicak yang saya yakin masih berkerabat dekat (berkerabat dengan sesame cicak tentunya, bukan dengan saya).
Sengaja saya biarkan mereka membentuk keluarga yang sakinah mawadah warahmah di langit langit kamar saya. Saya juga membiarkan anak anak keturunan mereke bermain di dinding dinding kamar saya. Bahkan saya menjalin kerjasama menguntungkan dengan menjadikan mereka mitra dalam penumpasan nyamuk nyamuk nakal di kamar saya.
(Akhir dari cerita pertama yang menjadi dasar dari cerita kedua….)
Tapi akhir akhir ini, keluarga cicak itu punya kebiasaan yang menjengkelkan saya.
Jadi begini ceritanya….
Kalo orang lain punya kebiasaan membawa pispot ke dalam kamarnya ketika malam hari karena males ke kamar mandi, maka saya punya kebiasaan membawa teko air putih ke kamar saya.
“buat apa?”
Ya buat di isi air putih tentunya. Buat jaga jaga kalo saya kehausan setelah mimpi lari marathon.
Nah, beberapa hari (tepatnya beberapa pagi hari) ini saya sering menjumpai benda aneh di dalam teko air putih saya. Bentuknya kecil kecil dan berwarna hitam. Awalnya saya pikir itu hanya rontokan dinding kamar saya, yang sejak gempa 2006 itu memang jadi sedikit rapuh (catetan: teko saya gak ada tutupnya). Jadi yang saya lakukan hanya membuang air putih dalam teko, membilas dengan air, lalu mengisi kembali teko dengan air putih yang baru dari ceret.
Tapi ternyata (pagi) hari berikutnya saya menjumpai lagi benda benda kecil hitam di dalam teko saya. Dan begitu juga di (pagi pagi) hari berikutnya.
Akhirnya, karena curiga, saya perhatikan lagi benda misterius dalan teko saya itu.
Semua data di entry… bentuk lonjong agak panjang, warna hitam….
Dan output yang dihasilkan sel sel kelabu otak saya sungguh mengejutkan, karena ia menyatakan benda misterius dalan teko saya itu adalah positif… KOTORAN CICAK…euuuww.. *jijik mode on*
Whaaaatttt?!!!!! Berani sekali para cicak itu!!!
Mereka telah menyalahgunakan keramahan saya….
Mereka pikir teko saya wc umum cicak, apa?!!!
Dasar cicak kurang ajar ga berpendidikan gak tau aturan….#$!&@*
“masalah cicak? Apaan tuh?”
Jadi begini ceritanya......
Di kamar saya hiduplah beberapa ekor cicak yang saya yakin masih berkerabat dekat (berkerabat dengan sesame cicak tentunya, bukan dengan saya).
Sengaja saya biarkan mereka membentuk keluarga yang sakinah mawadah warahmah di langit langit kamar saya. Saya juga membiarkan anak anak keturunan mereke bermain di dinding dinding kamar saya. Bahkan saya menjalin kerjasama menguntungkan dengan menjadikan mereka mitra dalam penumpasan nyamuk nyamuk nakal di kamar saya.
(Akhir dari cerita pertama yang menjadi dasar dari cerita kedua….)
Tapi akhir akhir ini, keluarga cicak itu punya kebiasaan yang menjengkelkan saya.
Jadi begini ceritanya….
Kalo orang lain punya kebiasaan membawa pispot ke dalam kamarnya ketika malam hari karena males ke kamar mandi, maka saya punya kebiasaan membawa teko air putih ke kamar saya.
“buat apa?”
Ya buat di isi air putih tentunya. Buat jaga jaga kalo saya kehausan setelah mimpi lari marathon.
Nah, beberapa hari (tepatnya beberapa pagi hari) ini saya sering menjumpai benda aneh di dalam teko air putih saya. Bentuknya kecil kecil dan berwarna hitam. Awalnya saya pikir itu hanya rontokan dinding kamar saya, yang sejak gempa 2006 itu memang jadi sedikit rapuh (catetan: teko saya gak ada tutupnya). Jadi yang saya lakukan hanya membuang air putih dalam teko, membilas dengan air, lalu mengisi kembali teko dengan air putih yang baru dari ceret.
Tapi ternyata (pagi) hari berikutnya saya menjumpai lagi benda benda kecil hitam di dalam teko saya. Dan begitu juga di (pagi pagi) hari berikutnya.
Akhirnya, karena curiga, saya perhatikan lagi benda misterius dalan teko saya itu.
Semua data di entry… bentuk lonjong agak panjang, warna hitam….
Dan output yang dihasilkan sel sel kelabu otak saya sungguh mengejutkan, karena ia menyatakan benda misterius dalan teko saya itu adalah positif… KOTORAN CICAK…euuuww.. *jijik mode on*
Whaaaatttt?!!!!! Berani sekali para cicak itu!!!
Mereka telah menyalahgunakan keramahan saya….
Mereka pikir teko saya wc umum cicak, apa?!!!
Dasar cicak kurang ajar ga berpendidikan gak tau aturan….#$!&@*
Langganan:
Postingan (Atom)